Arsip Blog

Minggu, 06 Oktober 2013

Persiapan untuk pendakian Gunung (Tadabbur Alam)



Persiapan untuk pendakian Gunung (Tadabbur Alam)


Tanggal 31 Agustus 2013 lalu, saya dengan kawan-kawan saya mendaki gunung Merapi. Ini pertamakalinya saya mendaki Gunung. Untuk itu, saya ingin berbagi pengalaman saya ini untuk antum semua yang mungkin berencana mendaki gunung untuk pertamakali juga.


PERTAMA, yang harus diperhatikan untuk mendaki gunung adalah 2 hal:


1.       Yang pasti kekuatan FISIK harus benar-benar terlatih jauh sebelum mendaki gunung. Dulu, 1 bulan sebelum pendakian yang kami lakukan adalah lari pagi. Tidak hanya berlari saja, tetapi medan yang harus ditempuh adalah TANJAKAN. Berlari dijalan yang datar dengan dijalan tanjakan sangatlah jauh perbedaannya. Mungkin antum bisa bertahan lama dijalan datar, tapi ditanjakan belum 5 menit sudah ngos-ngosan. Berlari ditanjakan 10 kali setelah pemanasan, tentunya tanjakan harus yang tinggi. Pemanasan yang dilakukan adalah lari ditempat datar berjarak antara 300meter. Akan saya tunjukkan foto yang saya ambil dalam perjalanan pulang. Ternyata yang saya lewati begitu jauh.

yGambar yang saya lingkari Oval Merah adalah bukit yang saya lewati untuk ke Gunung Merapi. Dan Anak Panah merah adalah Gunung Merapinya. Bayangkan betapa jauhnya... Ini jalur Selo. Lebih baik jangan melewati jalur selatan (Alm. Mbah Marijan di Kaliurang), karena jalur disana lebih berbahaya dan menyesatkan. Karena disana jalur Lava...


2.       Yang kedua adalah ketahanan tubuh terhadap DINGIN. Selain FISIK haru kuat, tantangan seorang Pendaki di Gunung adalah DINGIN. Pengalaman kami, kami berangkat dari bawah lereng malam hari pukul 23.00 WIB. Lalu sekitar pukul 01.00 – 04.00 pagi, angin sangat kencang diperjalanan ditambah keringat membasahi seluruh tubuh maka sangat dingin. Mungkin yang tidak terbiasa dengan dingin bisa menyebabkan Hipotermia, karena dingin disana sampai menusuk tulang. Maka dari itu, latihan terhadap dingin juga harus diperhatikan. Dengan cara, latihan untuk tidur tanpa menggunakan selimut. Atau juga tidur tanpa selimut didepan rumah. Ini sangat membantu.


KEDUA, peralatan yang harus dibawa saat pendakian:


A.      Pakaian


1.       Sarung tangan tebal (dipakai)

2.       Jaket parasut (dipakai)

3.       Kupluk biasa/ khusus mendaki (dipakai)

4.       Celana training (dipakai)

5.       Masker (dipakai saat sampai di puncak/ dipakai selama pendakian)

6.       Kacamata (dipakai saat dipuncak)

7.       Sepatu (dipakai)

8.       Topi (dipakai saat turun disiang hari)

9.       Kaos ganti

10.   Alat mandi bila perlu (tapi pengalaman kami, kami tidak menggunakannya)
11.  Kaos Kaki ganti


Catatan:      -     Jangan menggunakan Jemper, tapi jaket yang tidak tembus angin.

-       Jangan menggunakan celana jeans, karena bisa kram.

-       Jangan menggunakan sandal, kaki bisa lecet.


B.      Peralatan


1.       Senter

2.       Piring plastik

3.       Gelas plastik

4.       Sendok + Garpu

5.       Tisu basah

6.       Tenda

7.       Sleeping bag (bila punya)

8.       Termos kecil untuk air panas

9.       Kompor kecil khusus pendakian

10.   Gas kecil

11.   Tas besar

12.   Tas kecil

13.   Kamera

14.   Handuk kecil
15.  P3K (berjaga-jaga kalau terjadi hal tidak diinginkan)
16.  Pisau Kecil


Catatan:      -     Tas kecil untuk membawa bawaan yang barang tersebut sering dipakai supaya tidak repot. Supaya tidak harus mengambil ditas yang besar.


C.      Makan + Minum


1.       Air mineral 1,5 liter (disimpan ditas besar)

2.       Air mineral 600ml (disimpan ditas kecil)

3.       Mie 2 bungkus

4.       Lontong untuk makan 2 hari (saran saya, karena ini lebih praktis)

5.       Minuman sachet (bisa kopi, susu, atau lainnya)

6.       Antangin/ tolak angin/ semacamnya (wajib)



 Itu semua baru persiapan untuk mendaki gunung. Untuk lanjutannya akan saya jelaskan di postingan selanjutnya. :D

Semoga bermanfaat...


RENUNGAN: Bersyukurlah kepada Allah