Persiapan untuk
pendakian Gunung (Tadabbur Alam)
Tanggal 31 Agustus 2013 lalu, saya dengan kawan-kawan saya
mendaki gunung Merapi. Ini pertamakalinya saya mendaki Gunung. Untuk itu, saya
ingin berbagi pengalaman saya ini untuk antum semua yang mungkin berencana
mendaki gunung untuk pertamakali juga.
PERTAMA, yang
harus diperhatikan untuk mendaki gunung adalah 2 hal:
1.
Yang pasti kekuatan FISIK harus benar-benar
terlatih jauh sebelum mendaki gunung. Dulu, 1 bulan sebelum pendakian yang kami
lakukan adalah lari pagi. Tidak hanya berlari saja, tetapi medan yang harus
ditempuh adalah TANJAKAN. Berlari dijalan yang datar dengan dijalan tanjakan
sangatlah jauh perbedaannya. Mungkin antum bisa bertahan lama dijalan datar,
tapi ditanjakan belum 5 menit sudah ngos-ngosan. Berlari ditanjakan 10 kali
setelah pemanasan, tentunya tanjakan harus yang tinggi. Pemanasan yang
dilakukan adalah lari ditempat datar berjarak antara 300meter. Akan saya tunjukkan foto yang saya ambil dalam perjalanan pulang. Ternyata yang saya lewati begitu jauh.
yGambar yang saya lingkari Oval Merah adalah bukit yang saya lewati untuk ke Gunung Merapi. Dan Anak Panah merah adalah Gunung Merapinya. Bayangkan betapa jauhnya... Ini jalur Selo. Lebih baik jangan melewati jalur selatan (Alm. Mbah Marijan di Kaliurang), karena jalur disana lebih berbahaya dan menyesatkan. Karena disana jalur Lava...
yGambar yang saya lingkari Oval Merah adalah bukit yang saya lewati untuk ke Gunung Merapi. Dan Anak Panah merah adalah Gunung Merapinya. Bayangkan betapa jauhnya... Ini jalur Selo. Lebih baik jangan melewati jalur selatan (Alm. Mbah Marijan di Kaliurang), karena jalur disana lebih berbahaya dan menyesatkan. Karena disana jalur Lava...
2.
Yang kedua adalah ketahanan tubuh terhadap
DINGIN. Selain FISIK haru kuat, tantangan seorang Pendaki di Gunung adalah
DINGIN. Pengalaman kami, kami berangkat dari bawah lereng malam hari pukul 23.00
WIB. Lalu sekitar pukul 01.00 – 04.00 pagi, angin sangat kencang diperjalanan
ditambah keringat membasahi seluruh tubuh maka sangat dingin. Mungkin yang
tidak terbiasa dengan dingin bisa menyebabkan Hipotermia, karena dingin disana
sampai menusuk tulang. Maka dari itu, latihan terhadap dingin juga harus
diperhatikan. Dengan cara, latihan untuk tidur tanpa menggunakan selimut. Atau juga
tidur tanpa selimut didepan rumah. Ini sangat membantu.
KEDUA, peralatan
yang harus dibawa saat pendakian:
A.
Pakaian
1.
Sarung tangan tebal (dipakai)
2.
Jaket parasut (dipakai)
3.
Kupluk biasa/ khusus mendaki (dipakai)
4.
Celana training (dipakai)
5.
Masker (dipakai saat sampai di puncak/ dipakai
selama pendakian)
6.
Kacamata (dipakai saat dipuncak)
7.
Sepatu (dipakai)
8.
Topi (dipakai saat turun disiang hari)
9.
Kaos ganti
10.
Alat mandi bila perlu (tapi pengalaman kami,
kami tidak menggunakannya)
11. Kaos Kaki ganti
11. Kaos Kaki ganti
Catatan: - Jangan
menggunakan Jemper, tapi jaket yang tidak tembus angin.
-
Jangan menggunakan celana jeans, karena bisa
kram.
-
Jangan menggunakan sandal, kaki bisa lecet.
B. Peralatan
1.
Senter
2.
Piring plastik
3.
Gelas plastik
4.
Sendok + Garpu
5.
Tisu basah
6.
Tenda
7.
Sleeping bag (bila punya)
8.
Termos kecil untuk air panas
9.
Kompor kecil khusus pendakian
10.
Gas kecil
11.
Tas besar
12.
Tas kecil
13.
Kamera
14.
Handuk kecil
15. P3K (berjaga-jaga kalau terjadi hal tidak diinginkan)
16. Pisau Kecil
15. P3K (berjaga-jaga kalau terjadi hal tidak diinginkan)
16. Pisau Kecil
Catatan: - Tas
kecil untuk membawa bawaan yang barang tersebut sering dipakai supaya tidak
repot. Supaya tidak harus mengambil ditas yang besar.
C. Makan
+ Minum
1.
Air mineral 1,5 liter (disimpan ditas besar)
2.
Air mineral 600ml (disimpan ditas kecil)
3.
Mie 2 bungkus
4.
Lontong untuk makan 2 hari (saran saya, karena
ini lebih praktis)
5.
Minuman sachet (bisa kopi, susu, atau lainnya)
6.
Antangin/ tolak angin/ semacamnya (wajib)
Itu semua baru persiapan
untuk mendaki gunung. Untuk lanjutannya akan saya jelaskan di postingan
selanjutnya. :D
Semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar