Sumber : At
Tauhid edisi VII/40
Oleh:
Ammi Nur Baits
Alhamdulillah
washshalatu wassalaamu ‘ala Rasulillah.
Kaum muslilmin yang dirahmati Allah, diantara yang diajarkan Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa sallam pada kita adalah rutin mengamalkan amalan shalih meskipun
amalan itu sedikit dan ringan, atau bahkan dipandang remeh oleh sebagian orang.
Namun ternyata tanpa kita sangka, ternyata amalan tersebut mengandung pahala
yang besar.
Berikut
adalah beberapa amalan yang mudah dan ringan untuk dilakukan, namun besar
pahalanya, berdasarkan hadits yang shahih:
Pertama, membaca : subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil
‘adzim
Dari
Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada dua
kalimat yang dicintai oleh Allah, ringan di lisan, dan berat ditimbangan: (yaitu
bacaan) subhaanallaahi wa bihamdihi
subhaanallaahil ‘adzim [Mahasuci Allah dan dengan memujiNya, Mahasuci
Allah Yang Mahaagung]” (HR. Al Bukhari)
Kedua, wudhu dengan sempurna dan membaca do’a, sebagaimana hadits
berikut:
Dari
Umar bin Khattab, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa
yang berwudhu dengan sempurna, kemudian selesai wudlu dia membaca: asyhadu allaa ilaha illallah wa anna
muhammadan abdullahi wa rasuuluh [aku bersaksi bahwa tiada sesembahan
yang berhak disembah selain Allah, dan bahwasanya Muhammad adalah hamba Allah
dan RasulNya], maka akan dibukakan untuknya pintu surga yang jumlahnya
delapan, dan dia boleh masuk dari pintu mana saja yang dia sukai.” (HR.
Muslim)
Ketiga, menghadiri shalat jumat di awal waktu, dengan memperhatikan
adabnya.
Dari
Aus bin Aus Ats Tsaqafi, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang membasuh (kepalanya) dan mencuci (seluruh tubuhnya) di
hari jum’at (mandi besar, ed.), lalu berangkat ke masjid pagi-pagi, dan dia
mendapatkan khutbah dari awal, dia berjalan dan tidak naik kendaraan, dia
mendekat ke khatib, konsentrasi mendengarkan khutbah dan tidak berbicara maka
setiap langkahnya (dinilai) sebagaimana pahala puasa dan shalat malam selama
setahun.” (HR. Abu Dawud, At tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu
Hibban, dan dinilai shahih oleh Al Albani)
Abu
Zur’ah mengatakan: “Saya tidak pernah menjumpai satu hadits yang menceritakan
pahala yang besar dengan amal yang sedikit yang lebih shahih dari hadits ini.”
Keempat, shalat dhuha dua rakaat
Dari
Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Setiap ruas
tulang kalian wajib disedekahi, setiap tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir
bernilai sedekah, amar ma’ruf nahi munkar bernilai sedekah, dan semua kewajiban
sedekah itu bisa ditutupi dengan dua
rakaat shalat dhuha.” (HR. Muslim & Abu Dawud)
Kelima, berdzikir di masjid setelah shubuh.
Dari
Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa
yang shalat subuh berjamaah, kemudian tetap duduk di masjid sampai terbit
matahari, kemudian shalat dua rakaat maka dia mendapat pahala haji dan umrah,
sempurna, sempurna.” (HR. At Tirmidzi dan dinilai hasan oleh Al Albani)
Keenam, membaca Al Qur’an.
Dari
Abdullah bin Mas’ud, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa
yang membaca satu huruf dari Al Qur’an maka dia mendapat satu pahala kebaikan.
Dan setiap satu pahala itu dilipatkan menjadi 10 kali….” (HR. At Tirmidzi,
At Thabrani dan dinilai shahih oleh Al Albani)
Ketujuh, membaca dzikir ketika masuk pasar atau tempat keramaian.
Dari
Abdillah bin Amr bin ‘Ash, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa
yang masuk pasar kemudian dia membaca: laa
ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa
yumiit wa huwa hayyun laa yamuutu, biyadihil khair, wa huwa ‘ala kulli syai’in
qadiir [tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah tiada sekutu
bagiNya, milikNyalah seluruh kerajaan. Dan milikNyalah seluruh pujian, Dia
menghidupkan dan mematikan, dan Dia Mahahidup dan tidak mati, di TanganNyalah
segala kebaikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu] maka Allah catat
untuknya sejuta kebaikan, Allah hapuskan
sejuta kesalahan, dan Allah angkat untuknya satu juta derajat.” (HR. At
Tirmidzi, Al Hakim, Ad Darimi dan dinilai hasan oleh Al Albani)
Kedelapan, shalat berjama’ah di masjid.
Dari
Abu Umamah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa
yang keluar dalam keadaan suci, menuju masjid untuk melaksanakan shalat jama’ah
maka pahalanya seperti pahala seperti
orang yang sedang haji dalam keadaan ihram.” (HR. Abu Dawud dan dinilai
hasan oleh Al Albani)
Kesembilan, berdzikir ketika terbangun dari tidur (nglilir -bhs. jawa)
Dari
Ubadah bin Shamit, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa
yang terbangun (nglilir) ketika tidur malam kemudian dia membaca: laa ilaha illallahu wahdahu laa
syarikalahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadiir.
Alhamdulillah, wa subhanallah, wa laa ilaha illallah wallahu akbar wa laa haula
wa laa quwwata illa billah [tiada sesembahan yang berhak disembah
selain Allah semata tiada sekutu bagiNya, milikNyalah seluruh kerajaan,
milkNyalah segala pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Segala puji
milik Allah, Mahasuci Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain
Allah, Allah Mahabesar. Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah] kemudian dia beristighfar atau berdo’a maka
akan dikabulkan. Jika dia berwudhu kemudian shalat dua rakaat maka
shalatnya diterima.” (HR. Bukhari & Abu Dawud)
Kesepuluh, Shalat sunnah dua rakaat sebelum subuh.
Dari
‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dua rakaat
sebelum subuh lebih baik dari pada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim)
Kesebelas, membaca shalawat.
Dari
Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa
yang membaca shalawat untukku sekali, maka Allah akan memberikan shalawat
kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim)
Dalam
riwayat lain: “Barangsiapa yang membaca shalawat untukku sekali, maka Allah
akan memberikan shalawat kepadanya sepuluh kali, dihapuskan sepuluh kesalahan,
dan diangkat sepuluh derajat.” (HR. An Nasa’i, shahih)
Kedua-belas, menjawab adzan dan membaca do’a setelah adzan.
Dari
Jabir bin Abdillah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa
yang mendengarkan adzan kemudian dia membaca do’a: Allahumma rabba hadzihid da’watittammah washshalatil qa’imah, ati
muhammadanil wasilata wal fadhilah wab’ats-hu maqamam mahmudanilladzi wa’adtahu
[Ya Allah, Rabb pemilik panggilan yang sempurna dan shalat wajib yang
ditegakkan, berikanlah kepada Muhammad wasilah dan fadhilah. Bangkitkanlah
beliau ke tempat terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya.] maka dia berhak
mendapat syafaatku pada hari
kiamat.” (HR. Bukhari)
Ketiga-belas, membaca dzikir setiap pagi dan sore.
Diantara dzikir yang
disyariatkan adalah membaca : ‘subahanallah wa bihamdihi‘’
Dari
Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Barangsiapa di waktu pagi dan sore membaca: ‘subahanallah wa bihamdihi‘ seratus kali maka tidak ada
seorang pun yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala yang lebih baik
dari pahala yang dia bawa, kecuali orang yang membaca seperti yang dia baca
atau lebih banyak.” (HR. Muslim)
Keempat-belas, mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan
Dari
Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa
yang mengajak kepada kebaikan maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala
orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan
barangsiapa yang mengajak orang lain untuk melakukan kesesatan dan maksiat maka
dia mendapat dosa sebagaimana dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi
dosa mereka sedikit pun.” (HR. Muslim)
Kelima-belas, rajin beristighfar.
Dari
Ibn Abbas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa
yang rajin beristighfar maka Allah akan berikan jalan keluar setiap ada
kesulitan, Allah berikan penyelesaian setiap mengalami masalah, dan Allah
berikan rizki yang tidak disangka-sangka.” (HR. Abu Dawud, hasan
lighairihi)
Selamat
mengamalkan.
[Ammi
Nur Baits]
Ditulis kembali oleh : Akhdiyat Abdullah
syukur alhamdu lilah dengan adanya petunjuk iniinsya allah sekeluarga mengamalkan setiap waktu
BalasHapusaamiiiin. :D Silakan Copas/ sebarkan . . . Sumber : muslim.or.id
BalasHapus